Jumat, 24 Juni 2011

broom.. broom.. broooommoo..

Apa yg terlintas ketika mendengar desa tengger ? pastilah gunung bromo dengan lautan pasir yang indah menghiasi di sekitar gunung itu, kemudian di tambah dengan adat desa tengger yang kental dengan aroma hindu - budha, di mana adanya ritual penyerahan hasil bumi yang di lemparkan ke kawah gunung bromo yang di sebut dengan "kasodohan'', kira2 itulah sekilas tentang gunung bromo, hehe..

Kemudian setelah sesampai kami di desa tengger, kami pun segera mencari penginapan kebetulan hari itu pun sudah mulai sore dan sebentar lagi malam, kemudian pilihan kami pun jatuh pada sebuah wisma yang brnama "wisma ndhayu" bandrol yg di tawarkan pun cukup murah, 1 kamar hanya Rp.100.000 kamar mandi dalam dan 2 tempat tidur, kebetulan saya ke sana bersama 3 orang teman saya. cukuplah untuk semalam berteduh di sana, setelah urusan penginapan fikiran kitapun langsung terfokus pada sebah warung di depan penginapan kita, dimana urusan perut ini sudah tidak bisa di tawar lagi, selain itu udara di sana sangatlah dingin, jadi sekalian menghangatkan badan, hehe..

Setelah semuanya beres kitapun mulai menyusun rencana untuk ke puncak tapi karena hari sudah mulai malam, kami putuskan untuk sebelum subuh saja naik ke puncak, selain ingin melihat matahari terbit, kami pun ingin ke lautan pasir "padang safana". konon katanya disana sering di buat untuk syuting film ftv. penasaran kami pun bertambah tp sebelum berangkat kami harus beristirahat dulu untuk memulihkan tenaga.

Ketika waktu menunjukan jam 3 pagi alarm di hanphone pun berbunyi, kamipun saling membangunkan dan segera kekamar mandi niatnya sih mau mandi tapi pas menyentuh air. !! WAW... serasa di dalam kulkas, kami pun mengurungkan niat untuk mandi dan hanya raup serta gosok gigi. setelah persiapan selesai kami pun kewarung depan penginapan untuk membeli yang hangat2, yaitu wedang jahe.. nikmatnya dunia ketika meneguknya. hahaa... tak sengaja teman ku iseng ingen melihat berapa derajat suhu pada saat ini menggunakan aplikasi yg ada di hanphone miliknya dan tahukah berapa ? 9'C pantes saja dinginnya menusuk ketulang tp walaupun dingin tak mengahalangi niat kami untuk melihat sang matahari terbit, langsunglah kami berjalan ke penanjakan, sebuah tempat wisata yg dapat melihat gunung bromo secara keseluruhan dari atas. waktu pun menunjukan jam 4.15, suasana dingin pun semakin meningkat untung di sana ada beberapa org yg membuat api unggun dan kamipun ikut numpang menghangatkan badan di sana. tak terasa pagipun sudah mulai datang hingga pada ahirnya sang matahari pun datang.

Tidak bisa di bayangkan bagaimana menakjubkannya sang surya menerangi gunung, sinarnya yg hangat perlahan2 mengurangi rasa dingin yg ada, di sana saya baru tersadar kalau memang Tuhan itu adil, andai saja malam terus tidak ada matahri mungkin di desa tengger ini tidak akan ada kehidupan krena saking dinginnya. "MasyaAllah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar